Nusantaratv.com - Anggota Komisi XI DPR RI Wartiah mengapresiasi kerja Bank Indonesia (BI) yang berhasil mengesahkan Nota Kesepahaman Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan dengan 4 (empat) bank sentral negara ASEAN.
Dirinya berharap, sistem pembayaran digital ini akan mendorong devisa Indonesia terutama sektor pariwisata dan UMKM. Karena itu, dia mendukung BI untuk mempercepat realisasi pembayaran digital lintas negara itu dalam rangka menghadapi krisis global.
"Kami memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas tercapainya kerja sama sistem pembayaran sistem digital QR dengan negara-negara di kawasan ASEAN. Besar harapan kami pembayaran digital yang terstandarisasi ini akan mendorong devisa dari sisi belanja pariwisata dan mempermudah UMKM dalam melaksanakan transaksi lintas batas," ungkap Wartiah dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI dengan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (21/11/2022).
Selain itu, saat pembahasan mengenai evaluasi kerja BI tahun 2022, Politisi Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) itu mendukung BI untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah. Di antaranya, pembiayaan halal value chain (rantai pasok halal) dengan potensi sebesar Rp72,9 triliun dan pariwisata halal dengan potensi yang menembus hingga Rp22,9 triliun.
"Kami memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas upaya percepatan ekonomi dan keuangan syariah. Dukungan dari segi pembiayaan di rantai pasok halal dan pariwisata halal dapat mendorong pembukaan lapangan kerja baru, terutama saat Indonesia mengalami tekanan krisis ekonomi global," tuturnya.
Terakhir, berkaitan dengan pengeluaran operasional Bank Indonesia tahun 2022, Wartiah berharap BI konsisten menerapkan program pemberdayaan sektor riil dan UMKM. Baginya, program kerja ini berpotensi menghasilkan pendapatan negara hingga Rp1,5 triliun pada tahun 2023.
Sebagai informasi, Bank Indonesia melakukan penandatangan Nota Kesepahaman Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan dengan 4 (empat) bank sentral negara ASEAN pada di Bali, Senin (14/11/2022) lalu. Di antaranya, Bangko Sentral ng Pilipinas (Filipina), Bank Negara Malaysia (Malaysia), Monetary Authority of Singapore (Singapura), dan Bank of Thailand (Thailand).
Penandatanganan Nota Kesepahaman ini menjadi bagian dari rangkaian G-20 di Bali yang bertujuan untuk mewujudkan sekaligus mendukung pembayaran lintas batas secara cepat, murah, transparan, dan inklusif. Sehingga, momen ini menjadi akses membangun konektivitas transaksi pembayaran lintas negara yang kuat dan maju.
Mewakili Indonesia, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menekankan kolaborasi dengan 4 (empat) bank sentral di ASEAN ini akan menjadi kunci pemulihan ekonomi. Dia berharap negara lainnya dapat ikut berpartisipasi dalam konektivitas pembayaran lintas batas negara ini.