Nusantaratv.com - Ketua Badan Kerjasama antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon bersama dengan Wakil Ketua BKSAP Sukamta dan Achmad Hafisz Tohir, serta Anggota BKSAP Agustina Wilujeng Pramestuti, Putri Anetta Komarudin, Didi Irawadi Syamsuddin, menghadiri Sidang Komite Sosial dan Budaya, Asian Parliamentary Assembly (APA) atau Majelis Parlemen Asia. Dalam sidang ini, BKSAP mendorong penguatan organisasi APA dalam implementasi resolusi dan juga evaluasi program-program tersebut serta mendukung pembentukan komite perempuan di APA.
“APA ini masih dalam sebuah proses formasi, dan kita terus berkontribusi di dalam pemikiran bagaimana memperbaiki organisasi parlemen asia supaya mekanismenya lebih tangguh lebih kuat, power full, solid seperti Parlemen Eropa,” papar Fadli di Baku, Azerbaijan, Jumat (22/9/2023).
Sidang Komite Sosial dan Budaya APA yang diselenggarakan di Baku, Azerbaijan ini menekankan pentingnya peran APA dalam memperluas kerjasama antara parlemen-parlemen Asia. Fadli berharap kerjasama Parlemen Asia dapat mewujudkan ikatan kerjasama yang produktif antar negara-negara Asia, baik kerjasama dalam hal kebudayaan, ekonomi dan sebagainya.
“Jadi kami termasuk yang berpendapat harusnya yang telah diadopsi di dalam resolusi-resolusi selama ini bisa dijalankan kemudian ada proses evaluasi-evaluasi juga pelaporan. Ini yang kami sampaikan juga di dalam pertemuan di Baku, Azerbaijan bagaimana organisasi parlemen ini bisa lebih efektif,” jelas Fadli.
Lebih lanjut Politisi dari Fraksi Partai Gerindra ini juga menyinggung soal kesekretariatan Organisasi APA agar semakin hari semakin solid dan tertata rapi. Meskipun keragaman bangsa dan budaya di Asia sangat heterogen, solidaritasnya akan menjadi kekuatan bagi organisasi APA, maka menjadi tantangan yang sangat besar untuk mewujudkannya.
“Demikian juga memperkuat kesekretariatan, dan juga sedang dibicarakan mekanisme iuran masing-masing anggota di Asia. Dan suatu hari semoga bisa terbentuk Parlemen Asia yang lebih solid meskipun tantanganya cukup besar karena Asia ini keregamanya luar biasa tidak bisa dibandingkan dengan Eropa yang relatif homogen,” ungkap Fadli.
Dia mengatakan di Asia semua budaya dan peradaban terwakili. “Inilah saya kira satu tantangan yang besar untuk kita bagaimana parlemen-parlemen Asia yang merupakan perwakilan rakyat dari negara-negara di Asia ini bisa bersatu dan solid dalam membicarakan persoalan yang ada di Asia maupun di dunia,” jelas Fadli.