BKSAP DPR Harap Parlemen Uni Eropa Lebih Membuka Diri Kerja Sama dengan Indonesia

Nusantaratv.com - 27 September 2022

Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana saat pertemuan BKSAP DPR RI dengan Parlemen Uni Eropa di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (22/9/2022). (Mentari/nvl)
Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana saat pertemuan BKSAP DPR RI dengan Parlemen Uni Eropa di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (22/9/2022). (Mentari/nvl)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana berharap Parlemen Uni Eropa (UE) lebih membuka diri bekerja sama dengan Indonesia. 

Sebab, menurutnya, tantangan global di masa mendatang cukup banyak dan butuh perhatian serius. Mulai dari persoalan energi, keamanan pangan, hingga peningkatan investasi dan perdagangan.

"Karena kita pikir dalam source of renewable energy, kita punya banyak. Mulai dari matahari, air, angin, hingga geothermal. Karena itu kita mendorong agar mereka investasi juga ke Indonesia kerja sama dengan Uni Eropa," ujar Putu, selepas pertemuan BKSAP DPR RI dengan Parlemen Uni Eropa di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Selama ini, tambahnya, kerja sama Uni Eropa dan Indonesia belum cukup signifikan. Namun, dengan adanya situasi perang Rusia versus Ukraina dapat menjadi kesempatan untuk membangun kerja sama Indonesia dan Rusia. 

Sehingga, Uni Eropa bisa melakukan transfer teknologi dengan sumber daya manusia di Indonesia, terlebih Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang besar untuk dapat berinvestasi. "Kebetulan saya di Komisi VI, maka peningkatan investasi dan perdagangan kita dorong," ujar Anggota Komisi VI DPR RI ini.

Selain kerja sama yang sifatnya G-to-G, bisa juga ditingkatkan di level People to People (P-to-P). Misalnya kerja sama di bidang pendidikan hingga pariwisata. Sebab, dengan jumlah penduduk Uni Eropa dan Indonesia yang cukup besar, sehingga dapat menjadi pasar yang signifikan untuk mencapai pariwisata yang berkualitas.

"Juga dalam jangka pendek dan menengah ini, kita harus bisa mendapatkan quick win kerjasama Uni Eropa dan Indonesia. Misalnya, bebas visa masyarakat Indonesia ke Eropa, apalagi UMKM Indonesia bisa tembus pasar Eropa. Kita masuk G20 saatnya mereka membuka diri agar masyarakat Indonesia bisa lebih mudah berkunjung ke sana," tegas politisi Partai Demokrat ini.

0

(['model' => $post])

x|close