Bilateral dengan Parlemen Jepang, Indonesia Bahas Peningkatan Kerja Sama Ketenagakerjaan

Nusantaratv.com - 08 Agustus 2023

Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon saat bertukar cenderamata usai pertemuan bilateral dengan perwakilan Parlemen Jepang di Jakarta. Foto: Kresno/nr
Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon saat bertukar cenderamata usai pertemuan bilateral dengan perwakilan Parlemen Jepang di Jakarta. Foto: Kresno/nr

Penulis: Supriyanto

Nusantaratv.com - DPR RI diwakili Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon, Wakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana, dan Anggota BKSAP Linda Megawati melakukan pertemuan bilateral dengan perwakilan Parlemen Jepang. Dalam pertemuan kedua negara tersebut, Putu mengatakan Jepang dan Indonesia membahas berbagai isu strategis terkait ketenagakerjaan dan isu kesehatan.

Terkait ketenagakerjaan, Putu menyebut Jepang sedang mengalami permasalahan penurunan angka kelahiran anak. Hal tersebut dikarenakan banyaknya masyarakat Jepang yang khawatir untuk memiliki keturunan dikarenakan biaya hidup yang tinggi. Permasalahan tersebut membuat Jepang mengalami peningkatan rata-rata usia penduduk.

Untuk itu, Putu mengatakan Jepang membutuhkan banyak tenaga kerja baik dari Indonesia maupun dari kawasan Asia Tenggara, khususnya tenaga kerja caregiver. “Tadi yang dibahas justru adalah bagaimana agar banyak khususnya caregiver kita, perawat kita bisa juga bekerja di Jepang karena mereka sangat membutuhkan. Banyak penduduknya yang usianya sangat tua lanjut usia memang perlu perhatian dan penanganan, dan memang dibahas bagaimana agar bisa lebih banyak lagi tenaga kerja kita yang bekerja ke Jepang,” ujarnya kepada Parlementaria, Selasa (8/8/2023) di Jakarta.

Merespon Jepang, Politisi Fraksi Partai Demokrat tersebut mengatakan bahwa Indonesia dalam hal ini akan fokus dalam peningkatan capacity building, yakni meningkatkan skil tenaga kerja yang ada untuk ke Jepang. Termasuk peningkatan skil bahasa dan pemahaman budaya Jepang yang cukup berbeda dengan Indonesia. Sebab, kedua hal tersebut masih menjadi kendala bagi masyarakat untuk bekerja di Jepang.

Selain itu, terkait dengan pelatihan bagi perawat di Indonesia yang hanya dilakukan dalam jangka waktu enam bulan. Pelatihan tersebut dinilai masih kurang dibanding dengan perawat dari negara lain seperti Vietnam yang memiliki masa pelatihan satu tahun. Hal tersebut nantinya akan menjadi pembahasan Parlemen Indonesia melalui Komisi IX agar dapat menemukan formulasi yang tepat untuk peningkatan kapasitas skil pekerja Indonesia yang akan bekerja ke luar negeri.

“Kita akan carikan formulasi, kita akan sampaikan ke pemerintah atau pihak terkait bagaimana ke depan agar bisa komitmen atau kerjasama ini justru ditingkatkan dengan mencari solusi dalam peningkatan kapasitas baik dari sisi Jepang maupun dari sisi Pemerintah Indonesia, ataupun lembaga terkait di Indonesia. Sehingga kedepan dengan kita memiliki sumber daya manusia yang begitu banyak, tentu Jepang menjadi satu tempat untuk PMI kita bekerja karena suasana kerja yang kondusif dan aman,” jelasnya.

Selain Putu, Ketua BKSAP Fadli Zon mengatakan Indonesia dan Jepang juga membahas kerja sama yang sudah berlangsung selama ini. Seperti kerjasama tenaga kerja di bidang pertanian dan otomotif. Fadli menilai sejauh ini kerja sama Indonesia dan Jepang telah berjalan dengan baik termasuk hubungan bilateral dalam Grup Kerja Sama Antar Parlemen Indonesia dan Jepang.

“Saya kira secara umum terkait hubungan-hubungan yang selama ini sudah terjalin dengan baik termasuk antara lain adalah hubungan Grup Kerja Sama Bilateral Indonesia-Jepang yang cukup kuat. Di Jepang sendiri itu dipimpin oleh Mr Nikai yang merupakan seorang politisi senior, Sekjen dari LDP bahkan sebelumnya dan mereka sangat concern, sangat peduli dan sangat cinta dengan Jepang,” ujarnya.

0

(['model' => $post])

x|close