Nusantaratv.com - Selain dengan Ketua Parlemen Maroko, hari ini Puan Maharani juga melakukan bilateral meeting dengan Ketua Majelis Negara Brunei Darussalam, Pehin Dato Abdul Rahman Taib. Dalam pertemuan tersebut, Puan mendorong produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia agar bisa diekspor langsung ke Brunei Darussalam tanpa perantara negara ketiga.
“Dalam rangka meningkatkan hubungan perdagangan, saya berharap Indonesia dapat mengekspor produk-produk perdagangannya secara langsung ke Brunei. Mengingat saat ini sebagian besar ekspor Indonesia ke Brunei melalui negara ketiga seperti Singapura, Malaysia, bahkan Tiongkok,” ungkap Puan.
Selain Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris dan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSAP) DPR RI, Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina juga ikut mendampingi Puan dalam pertemuannya dengan delegasi Brunei Darussalam.
Sedangkan Pehin Dato Abdul Rahman Taib didampingi oleh Sekretaris Dewan Menteri Kabinet dan Panitera ke Dewan Legislatif Dato Judin Asar. Bersama keduanya, Puan dan anggota DPR RI membahas sejumlah peluang peningkatan kerja sama kedua negara di bidang perdagangan, ekonomi dan investasi.
Saat ini, sejumlah investor dari Brunei diketahui tertarik untuk mengembangkan investasi dalam proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru Indonesia di Kalimantan Timur, mengingat lokasinya yang berdekatan. Puan berharap, parlemen kedua negara dapat membantu perwujudan kerja sama tersebut.
Ia menyambut baik keinginan pengusaha Brunei, dimana dari informasi yang ia dapati tertarik ingin berinvestasi pada proyek renewable energy dan infrastruktur di IKN. “Saya berharap keterlibatan Brunei pada proyek pembangunan IKN akan turut memperkuat konektivitas antar kedua negara kita,” lanjut Puan.
Selain dalam bidang perdagangan dan investasi, Puan juga mendorong peningkatan lapangan kerja antara Indonesia-Brunei Darussalam melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM (Sumber Daya Manusia) di bidang kepariwisataan.
Dalam kerja sama politik, keamanan dan pertahanan, Puan mendukung kedua negara yang secara berkala telah memanfaatkan forum Joint Defence Cooperation Committee untuk membicarakan isu-isu keamanan bersama. Ia juga mengapresiasi diundangnya Industri Pertahanan Indonesia untuk berpartisipasi dalam Pameran Kedirgantaraan dan Alutsista di Brunei Darussalam pada akhir Mei 2023 lalu.
“Pada kesempatan tersebut, Sultan Hassanal Bolkiah, secara langsung menyaksikan produk-produk alusista Indonesia. Saya berharap ada tidak lanjut dari kedua negara dalam kerja sama di bidang pertahanan ini,” harapnya.
Selain membahas kerja sama di berbagai bidang, Puan juga mendorong perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) yang berada di Brunei Darussalam. Ia menekankan agar keberadaan WNI di Brunei, khususnya pekerja migran, harus mendapatkan perlindungan yang baik dari Pemerintah Brunei Darussalam.
“Saya berharap pekerja migran Indonesia di Brunei, menjadi bagian perekat hubungan bilateral kedua negara kita. Melalui peran parlemen, saya mengajak Parlemen Brunei untuk mendorong pemerintah meningkatkan koordinasi terkait pengawasan dan pelindungan tenaga kerja dari Indonesia,” tegas Puan.
Terkait peluang kerja sama Indonesia dan Brunei pada proyek IKN Nusantara, Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mengungkap Delegasi Parlemen Brunei dalam pertemuan tersebut mengaku merasa terhormat apabila diajak ikut terlibat.
“Untuk IKN tadi Bu Puan berharap agar Parlemen Brunei bisa mendukung investor dari sana yang tertarik untuk ikut terlibat dalam proyek ini, karena lingkungan IKN itu kan daerahnya sama dengan mereka,” ungkap Arzeti.
Menurutnya, kerja sama Indonesia dan Brunei Darussalam yang telah terjalin selama 40 tahun merupakan bukti kedua negara memiliki kedekatan spesial layaknya saudara. Arzeti menyebut, Brunei banyak memberi dukungan untuk Indonesia.
“Mereka mendukung apa yang dilakukan Indonesia dan semua yang akan dilakukan ke depannya, jadi kedua negara bisa semakin dekat, saling dukung. Karena kita masih negara saudara di ASEAN,” tutupnya.