Nusantaratv.com - Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menyayangkan belum disepakatinya Indonesia-Turki Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Pasalnya, hal itu menyebabkan hubungan perdagangan Indonesia-Turki belum begitu besar, jika dibandingkan potensi yang dimiliki kedua negara.
"Belum disepakatinya Indonesia-Turki Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA) menyebabkan hubungan perdagangan Indonesia-Turki belum begitu besar jika dibandingkan potensi yang dimiliki kedua negara," ujar Puan saat pertemuan bilateral dengan Turki dalam Forum P20 di Senayan, Jakarta, Kamis (6/10/2022).
Dijelaskan Puan, bagi Indonesia, Turki adalah sahabat lama, mitra strategis yang saling memiliki kelebihan di kawasannya masing-masing. Hubungan Indonesia dan Turki memiliki sejarah yang sangat panjang, jauh sebelum diformalkan pada tahun 1950 silam.
Hubungan bilateral Indonesia-Turki itu memasuki babak baru yang lebih mencerminkan nilai strategis kedua negara dengan diluncurkannya Joint Declaration Indonesia-Turkiye: Towards an Enhanced Partnership in a New World Setting yang dideklarasikan bersama oleh Presiden kedua negara pada 5 April 2011 di Jakarta.
Pernyataan Bersama tersebut memuat komitmen kedua negara untuk bekerja sama di bidang politik-keamanan, ekonomi serta kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk industri strategis.
Menurut Politisi Fraksi PDI Perjuangan ini, Industri pertahanan menjadi salah satu bidang kerja sama yang sangat potensial untuk kita kembangkan. Perjanjian kerja sama yang lebih intensif diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dan menjajaki bidang kerja sama baru di bidang industri pertahanan.
Karena kedua negara memiliki kemampuan industri pertahanan yang berbeda dan saling melengkapi. "Oleh karena itu, saya mendorong kesepakatan kedua negara yang akan mengembangkan joint production untuk produk lain, seperti Marine Assault Vehicle dan pesawat terbang," ungkap Puan.
Selain itu, Indonesia dan Turki juga memiliki hubungan yang baik dan saling mendukung dalam forum multilateral, seperti PBB, G20, MIKTA, D8, OKI, ASEAN, dan forum lainnnya.
Sejalan dengan isu prioritas P20, Saya berharap kerja sama Indonesia dan Turki juga dapat berfokus pada sektor yang selama ini belum diperkuat, antara lain: green economy, melalui investasi dan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan untuk transisi ekonomi, blue economy, melalui kerjasama kelautan dan perikanan yang lebih optimal.
Serta food security, melalui kerja sama dalam hal modernisasi pertanian dan peternakan. Serta climate change dan energy transition, melalui tukar pengalaman, program pelatihan, proyek percontohan, pengenalan dan demonstrasi, alih teknologi dalam hal adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dan energi terbarukan.
Dan berbagai isu penting lainnya, seperti bidang kesehatan, isu kesetaraan gender, UMKM dan startups, kerja sama produk halal, dan pencapaian target SDG’s pada 2030 mendatang.
"Saya berharap kerja sama Indonesia dan Turki juga dapat ditingkatkan, antara lain dengan terus mendorong dan memperkuat multilateralisme dan pendekatan kolaboratif dalam mengatasi masalah-masalah global," tukas Puan.