Nusantaratv.com - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI mengapresiasi kinerja pemerintah pada sektor perpajakan.
Di tengah gempuran isu miring terkait perpajakan, pemerintah masih bisa mempertahankan kinerja penerimaan perpajakan. Realisasi penerimaan pajak pada akhir Juni 2023 mencapai Rp 970,2 triliun atau 56,5 persen dari target.
Penerimaan pajak tumbuh 9,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Penerimaan pajak ditopang oleh PPh Badan yang tumbuh 26,2 persen (yoy) dan PPN Dalam Negeri yang tumbuh 19,5 persen (yoy).
"Padahal pada tahun tahun sebelumnya, kinerja penerimaan cukai senantiasa melebihi target, dan menopang pendapatan negara," ungkap Said Abdullah dalam rilisnya, Senin (11/7/2023).
Di samping itu, berbagai harga komoditas ekspor unggulan Indonesia seperti minyak sawit, nikel batubara, minyak bumi, cenderung menurun. Dampaknya memang terasa pada kinerja ekspor Indonesia.
Secara kumulatif antara Januari hingga Mei 2023, nilai ekspor Indonesia mencapai USD108,05 miliar atau lebih rendah dibanding periode yang sama di tahun lalu yang mencapai USD114,97 miliar.
"Kita masih bisa menjaga surplus neraca perdagangan USD4,4 miliar. Oleh sebab itu,agenda perluasan program hilirisasi harus dipercepat, hal ini untuk terus menjaga surplus perdagangan nasional," terang Politisi Fraksi PDI Perjuangan itu.
Dia menilai, bahwa selalu ada hikmah dibalik suatu peristiwa. Sebab menurutnya, turunnya berbagai harga komoditas global, ditambah kebijakan The Fed yang tidak agresif lagi telah menurunkan faktor eksternal atas ancaman inflasi.
"Inflasi sampai dengan Juni 2023 mencapai 3,52 persen atau lebih rendah dari Bulan Mei 2023 sebesar 4 persen," jelas legislator dapil jawa Timur XI.
Meski demikian, menurunnya harga komoditas global menurutnya mampu dikelola cukup baik oleh pemerintah. Sehingga, pendapatan negara terjaga dengan baik. Adapun hingga akhir bulan Juni 2023, realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.4079 triliun atau tumbuh 5,4 persen dari realisasi periode yang sama tahun lalu.
Realisasi pendapatan negara juga telah telah mencapai 57,2 persen dari target yang sebesar Rp2.463 triliun.