Apresiasi Desa Bojongkulur, Roberth Rouw: Perlu Diberikan Dukungan Penuh Pengembangan BUMDes

Nusantaratv.com - 17 Maret 2023

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw saat meninjau Dermaga 6  Desa Wisata Bojongkulur dan Pasar Bojongkulur, Gunung Putri, Bogor, Kamis (16/3/2023). (Nadia/Man)
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw saat meninjau Dermaga 6 Desa Wisata Bojongkulur dan Pasar Bojongkulur, Gunung Putri, Bogor, Kamis (16/3/2023). (Nadia/Man)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw mendesak Pemerintah Kabupaten Bogor, untuk dapat memberikan apresiasi dan memfasilitasi kebutuhan masyarakat yang berada di Desa Bojongkulur.

Terutama kelengkapan fasilitas Desa Wisata Bojongkulur, dan juga Pasar Bojongkulur, mengingat inisiatif masyarakat dalam membangun desa tersebut sangatlah patut untuk mendapatkan perhatian lebih.

"Hal-hal ini yang perlu menjadi perhatian pemerintah daerah, harusnya pemerintah daerah hadir untuk apresiasi juga kepada mereka, dan apa yang perlu ini tadi kita lihat tempat parkirnya belum ini, ini yang harus dihadiri oleh Pemerintah Daerah, jangan Pemda hanya tutup mata saja, cuma mau tarik pajak dari masyarakat, ini hal-hal ini yang saya minta supaya Anggota DPRD yang punya dapil hadir disini untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat," kata Roberth usai meninjau Dermaga 6 Desa Wisata Bojongkulur dan Pasar Bojongkulur, Gunung Putri, Bogor, Kamis (16/3/2023).

Roberth juga mengapresiasi inisiatif BUMDes beserta perangkat Pejabat Kelurahan dan Kecamatan, juga masyarakat Bojongkulur yang telah bersinergi mengubah perspektif Desa Bojongkulur, dari desa rawan bencana menjadi desa wisata dengan memberdayakan ekonomi masyarakat yang disandingkan dengan pengunaan teknologi.

"Mereka merubah itu dengan wisata sungai dengan fasilitas perahu-perahu karet yang ada di daerah yang tadinya kumuh kotor itu di tata oleh desa untuk menjadi tempat rekreasi untuk masyarakat sekitar, dan itu tadi kami lihat itu sangat-sangat baik, terus terang bukan cuma tempat wisata tapi itu juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat disitu, karena mereka tidak lagi membangun warung-warung atau tempat jajanan di daerah wisata itu tetapi mereka menggunakan teknologi yang sudah ada IT, jadi disitu mau pesan tinggal ada barcode-nya tinggal taruh disitu mau pesan apa kopi nasi goreng nanti rumah ini yang akan support," tandasnya.

Sementara terkait desa rawan bencana, Desa Bojongkulur telah memasang kamera di desanya untuk memantau debit air sungai Cikeas yang merupakan penyebab terjadinya banjir, kamera yang dipasang dapat diakses oleh masyarakat melalui komunitas desa, mengingat tinggi air jika air sungai meluap dapat memenuhi lantai dua rumah warga.

Tentu, Roberth meminta kepada kementerian terkait untuk membantu Desa Bojongkulur agar tidak lagi menjadi desa rawan bencana, meskipun sampai sejauh ini tolak ukur penggunaan kamera ini dikatakan berhasil karena tidak ada korban jiwa.

"Ya justru itu yang kemarin kita datang dan kami memberikan apresiasi kepada Kementerian PUPR yang sudah menindaklanjuti men-survei untuk memberikan satu solusi seperti apa untuk penanganan banjir di daerah Bojongkulur, itu tadi kita sudah mengecek dan pak Mulyadi yang punya dapil Anggota Komisi V kami minta sebagai inisiasi kepada teman-teman di desa maupun teman-teman di PUPR untuk bisa segera ini dilakukan penanganan dan itu sudah berjalan sekarang, dan kita minta kepada pemerintah daerah untuk ikut bersama karena ini tidak bisa pusat sendiri harus Pemda juga ikut sama-sama karena lahan adalah milik Pemda," ungkapnya.

Bojongkulur adalah desa di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Walaupun Bojongkulur termasuk wilayah pedesaan namun nuansa kotanya begitu terasa. Hal ini di dorong dengan keberadaan Desa Wisata Bojongkulur yang awal pendiriannya didukung oleh Dana Desa Bojongkulur Tahun Angaran 2022, dan dalam 6 bulan pertama Desa Wisata Bojongkulur menunjukkan kinerja baik dengan keberhasilan pencapaian yang luar biasa.

Namun demikian ada beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian serius bersama seluruh stakeholder antara lain, di hulu, tengah dan hilir sungai, yang seharusnya mempunyai pemandangan indah dan air jernih, namun terlihat banyak sampah domestik yang dibuang sembarangan oleh masyarakat termasuk juga limbah cair serta permasalahan banjir bandang karena penyempitan dan sedimentasi yang mengakibatkan kapasitas dan daya dukung sungai berkurang saat musim hujan.

Dan perlu koordinasi lebih intensif seluruh stakeholder terkait di daerah ini, untuk mengantisipasi korban banjir yang menjadi bencana musiman di desa ini dan sekitarnya.

0

(['model' => $post])

x|close