Nusantaratv.com - Anggota Komisi VI DPR RI Jon Erizal berharap anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) nantinya dapat menemukan titik temu di antara kepentingan masyarakat dengan kepentingan berkembangnya korporasi. Ia menilai hal tersebut menjadi tugas utama anggota KPPU terpilih baru nantinya.
"Pertama tentunya bagaimana kita bisa menemui titik temu atau titik ekuilibrium antara kepentingan masyarakat. Karena bentuknya usaha tentunya UMKM ke bawah dengan kepentingan berkembangnya korporasi itu yang paling penting, menurut saya tugas utama," ungkap Jon Erizal dalam fit and proper test calon anggota KPPU, di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Titik temu antara kepentingan masyarakat dan korporasi menjadi tugas utama Anggota KPPU terpilih baru nantinya. Sebab, UMKM yang ada di masyarakat jangan sampai tidak berkembang karena ada kepentingan dari korporasi
Politisi Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengingatkan jangan sampai usaha untuk mengembangkan UMKM menjadi sia-sia ketika nantinya yang dapat berkembang justru hanya korporasi. Ia menekankan peran besar KPPU dalam memberikan pengawasan terhadap monopoli-monopoli yang terjadi.
"Ini harus ada keberpihakan, harus campur tangan di situ. Dan sampai sejauh mana KPPU bisa menjangkau aturannya ini, di situlah kreativitas bagaimana dengan kewenangan yang ada sekarang, jangan bicara muluk-muluk mau mengubah undang-undang. Perlu waktu bapak-bapak nanti selesai satu periode belum tahu undang-undang selesai. Dengan yang ada sekarang itu menyangkut keberanian," tegasnya.
Diketahui, pada hari kedua fit and proper test anggota KPPU masa jabatan 2023-2028, terdapat 9 calon anggota KPPU yang mengikuti serangkaian penyampaian visi misi dan tanya jawab. Kesembilan calon tersebut adalah Arnold Sihombing, Aru Armando, Hilman Pujana, Moh. Noor Rofieq, Yudi Hidayat, Andi Zubaidah Assaf, Toton Hartanto, Rhido Jusmadi, dan Gunawan Widjaja.