Anas Thahir Tekankan BKKBN Segera Turunkan Angka Stunting

Nusantaratv.com - 23 November 2022

Anggota Badan Legislasi DPR RI Anas Thahir saat Rapat Kerja di Ruang Rapat Baleg, DPR RI, Senayan, Jakarta (22/11/2022). Foto: Devi/nr
Anggota Badan Legislasi DPR RI Anas Thahir saat Rapat Kerja di Ruang Rapat Baleg, DPR RI, Senayan, Jakarta (22/11/2022). Foto: Devi/nr

Penulis: Supriyanto

Nusantaratv.com - Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Anas Thahir menekankan kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) agar segera menurunkan angka stunting di Indonesia ke angka 14 persen pada 2024. Diketahui, angka stunting Indonesia pada tahun 2021 mencapai angka 24 persen. Sehingga, dibutuhkan kerja keras penurunan 10 persen hingga 2024 di angka 14 persen.

Hal itu disampaikan Anas pada Rapat Kerja dengan Menteri Kesehatan (Menkes) dan RDP dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam rangka Penyusunan RUU tentang Kesehatan.

“Padahal Presiden Jokowi bolak-balik mengatakan bahwa stunting ini harus mampu ditekan pada tahun 2024 sampai ke angka 14 persen. Artinya kita masih punya beban untuk menekan 10 persen dalam waktu 1,5 tahun. Rekor kita itu baru mampu menekan stunting itu 10 persen dalam waktu 6 tahun, Pak. 2013 sampai 2019 itu dari 37 persen menjadi 27 persen. Itu selama 6 tahun turun 10 persen, sekarang 10 persen harus ditekan selama 1,5 tahun, Pak,” ujar Anas Thahir di Ruang Rapat Baleg, DPR RI, Senayan, Jakarta (22/11/2022)

Politisi Fraksi Partai Persatuan Pembangunan tersebut juga mengatakan bahwa dalam menurunkan angka stunting di Indonesia, tidak harus dengan mengeluarkan undang-undang baru. Sebab ia menilai hal itu tidak diperlukan untuk menekankan angka stunting. Menurutnya, BKKBN harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya agar dapat menekan angka 10 persen tersebut.

“Masak menurunkan stunting harus dengan undang-undang gitu lho? Yang akan dilakukan oleh BKKBN untuk memanfaatkan waktu yang hanya 1,5 tahun untuk menekan angka sampai 10 persen? Padahal toleransi WHO terhadap angka stunting setiap negara itu maksimal kan cuman 20 persen. Malu kita seharusnya kalau angka kita masih belum turun sampai di bawah 20 persen,” ujarnya.

Sebelumnya, Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menunjukkan angka keberhasilan penurunan stunting dalam tiga tahun terakhir, yaitu 30,8 persen pada tahun 2018 menjadi 24,4 persen pada tahun 2021. Lalu, Pemerintah menargetkan prevalensi stunting turun dari menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang.

0

(['model' => $post])

x|close