Nusantaratv.com - Kelompok Tani Kalibening mendapatkan apresiasi penuh dari Komisi IV DPR RI atas keberhasilannya dalam memproduksi buah alpukat dengan ukuran jumbo. Alpukat yang diberi nama Alpukat Jumbo Kalibening ini memiliki berat satu kilogram per buahnya. Permintaan pasar yang tinggi atas alpukat ini cukup membuat petani kewalahan, karena produksi yang mereka hasilkan tidak mencukupi.
Wakil Ketua Komisi IV, Dedy Mulyadi menilai bahwa keputusan kelompok tani untuk tetap menjaga kualitas alpukat dan tidak mengejar jumlah merupakan solusi terbaik. “Mereka bilang kalau permintaan meningkat, itu selalu turun kualitas. Saya tadi sepakat dengan Pak Dirjen tidak usah terlalu mengejar kuantitas 100.000 produk per tahun. Sudah 50.000 produk saja dipertahankan, tetapi kontinu, dan memiliki kualitas yang baik,” imbuh Demul sapaan akrabnya usai memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV ke Kampung Alpukat, Kebondalem, Kabupaten Semarang, Kamis (17/11/2022).
Permasalahan kuantitas ini dipengaruhi oleh faktor pohon asli di Kalibening yang hanya berjumlah sembilan pohon saja. Hal ini membuat produktivitas alpukat jumbo jika ditekan melebihi batas maksimal akan menurunkan kualitasnya. Demul juga menyayangkan apabila kualitas alpukat ini menurun hanya karena dipaksa mengejar kuantitas pasar. Karena keunggulan dari alpukat Kalibening tidak hanya dari ukuran yang besar, melainkan juga tekstur daging buahnya yang halus.
“Setelah dibuka bajunya pak, dalamnya bersih, menarik tadi saya lihat. Mudah-mudahan petani disini terus berkembang, dan Pak Dirjen terus melakukan pembinaan, dan penambahan pembiayaan,” tambah Politisi Partai Golkar tersebut. Berkat diskusi dengan para mitra kerja dan Kelompok Tani Kalibening, Komisi IV DPR RI sepakat untuk mengusulkan alpukat Kalibening jadi komoditas yang perlu disebarkan.
Komisi IV juga meminta kepada Dirjen Holtikultura untuk bisa mengisi lahan-lahan kosong dengan benih alpukat ini, agar bisa meningkat produktivitasnya. “Pak Dirjen kan kita ada program dalam setiap tahun pembagian benih holtikultura. Sehingga ini menjadi salah satu pemasok benih bagi Kementan untuk disebar ke berbagai daerah. Sehingga alpukat satu biji (dengan berat) satu kilo itu nanti banyak di berbagai tempat,” pungkas Dedy Mulyadi.