Akses Pendidikan Bagi Perempuan Penting Demi Menunjang Kesetaraan Gender

Nusantaratv.com - 07 Oktober 2022

Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani di hadapan delegasi Parlemen negara G20 di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Jumat (7/10/2022). (Jaka/Man)
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani di hadapan delegasi Parlemen negara G20 di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Jumat (7/10/2022). (Jaka/Man)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani kembali memimpin sidang 'The 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit' (P20). 

Dalam diskusi sesi ke-4 dalam rangkaian KTT P20, yakni tentang 'Inklusi Sosial, Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan', Puan menekankan pentingnya pendidikan bagi perempuan demi menunjang kesetaraan gender. 

"Upaya ini harus tercermin dalam setiap proses pengambilan keputusan dalam struktur sosial, politik dan ekonomi masyarakat," kata Puan di hadapan delegasi Parlemen negara G20 di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Jumat (7/10/2022). 

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu menyebut, tantangan global dan konflik geopolitik telah memukul mundur berbagai kemajuan dalam bidang kesetaraan gender. 

Menurut Puan, banyak perempuan terhalang dari partisipasi politik, akses ekonomi dan pendidikan, hingga jaminan keamanan dan kesehatan. Karenanya, peran penting perempuan sebagai 'agen perubahan' di bidang ekonomi, sosial dan budaya dirasa perlu terus diupayakan. 

"Saya berpendapat bahwa pendidikan merupakan pintu pertama peningkatan literasi, keterampilan dan keahlian, partisipasi politik, serta kesadaran terhadap kesehatan kaum perempuan," imbuh Puan.

Politisi Fraksi PDI Perjuangan ini menilai, pendidikan juga berperan penting dalam membangun kesadaran kesetaraan gender. Selain itu, kata Puan, pendidikan sangat berperan terhadap penghapusan diskriminasi terhadap perempuan. 

Puan lantas menyoroti Indeks Kesetaraan Gender PBB yang menunjukkan bahwa pada tahun 2021, 95 persen perempuan telah menempuh pendidikan sekunder dan 57.7 persen perempuan terserap ke pasar tenaga kerja. Namun hanya 39.7 persen perempuan yang menduduki kursi dalam parlemen.

"Partisipasi politik perempuan tentu sangat penting dalam pelindungan perempuan dari diskriminasi dan kekerasan, termasuk penyelundupan dan perdagangan orang. Selain sektor prioritas tersebut, perempuan juga merupakan bagian integral dari pemberdayaan komunitas yang efektif dan berkelanjutan," tukas Puan. 

0

(['model' => $post])

x|close