Nusantaratv.com - Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani meminta segenap Pemerintah Indonesia untuk kembali mengantisipasi bahaya Covid-19.
Mengingat saat ini adanya kecenderungan semakin meningkatnya kasus Covid-19. Penjelasan dari pemerintah, kata Puan, diperlukan untuk memberi ketenangan kepada masyarakat.
"Sejauh ini, kita mengetahui kondisi Pandemi Covid-19 sudah membaik. Namun, dengan peningkatan kasus, masyarakat perlu memahami seberapa bahaya kondisi Covid-19 saat ini. Karena, sebagian masyakat menganggap Covid sekarang hanya seperti flu biasa," terang Puan.
Melalui keterangan tertulisnya, Kamis (4/5/2023), dirinya ingin penjelasan tersebut disampaikan secara tegas sekaligus komprehensif yang mencakup tingkat risiko dan bahaya Covid-19. Harapannya, masyarakat bisa memperkirakan perilaku dan sikap sehari-hari yang perlu dilakukan untuk menghindari potensi Covid-19.
"Meski kita tetap harus mengedepankan protokol kesehatan (prokes), namun dengan kepastian dari Pemerintah, masyarakat dapat memahami tingkat bahaya kondisi Covid-19 saat ini karena ini berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari masyarakat yang juga akan berdampak terhadap dunia perekonomian," paparnya.
Sebelumnya, masyarakat Indonesia sudah hampir satu tahun berlahan namun pasti melakukan aktivitas secara normal dengan adanya tren semakin rendah angka kasus Covid-19. Namun, mengingat adanya kecenderungan meningkatnya kasus Covid-19 saat ini, dia berupaya mengajak masyarakat untuk tidak lengah.
Bagi Perempuan Pertama yang memperoleh kepercayaan sebagai Ketua DPR RI itu, tindakan preventif jauh lebih baik dilakukan ketimbang mengobati.
"Pemerintah perlu mengumumkan apakah kondisi Covid-19 saat ini masuk dalam kondisi gawat atau tidak. Peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini, harus membuat kita semua semakin waspada. Untuk meminimalisir lonjakan kasus, kuncinya protokol kesehatan, terutama di tempat-tempat yang tingkat kerumunannya tinggi," tegas Puan.
Sebagai informasi terkini, penambahan kasus Covid-19 pada awal bulan Mei 2023 mencapai 2.647 kasus dalam sehari di mana kasus aktif telah menyentuh angka 14.205. Kenaikan kasus tersebut tertinggi dalam 10 bulan terakhir dan dipengaruhi oleh positivity rate yang meningkat menjadi 14,76 persen.
"Euforia berlebihan akan berbahaya karena dapat membuat lengah. Jika di tempat keramaian, sebisa mungkin gunakan masker karena penggunaan masker itu masih cukup efektif untuk mencegah penularan virus," imbuhnya.
Oleh karena itu, Puan kembali mengajak masyarakat melengkapi vaksin booster Covid-19 guna mengurangi potensi risiko dampak virus. Apalagi, jelasnya, saat ini pemerintah juga tengah menambah jenis vaksinasi booster buatan dalam negeri bernama Indovac, yang mana dinilai mampu memproteksi dari Covid-19, khususnya sub varian Arcturus.
Mewakil DPR, Puan juga meminta pemerintah pusat dan daerah untuk memperhatikan keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Ratio (BOR) yang mengalami kenaikan menjadi 7,47 persen.
Sebab itu, menurutnya, pemerintah harus menyiapkan strategi antisipasi yang tepat. Lebih lanjut, dia mengingatkan jajaran perangkat desa agar selalu konsisten memantau warganya mengingat banyak kasus infeksi Covid-19 yang tidak terdeteksi atau terdiagnosis.
Dirinya yakin peran perangkat desa secara signifikan menekan penyebaran kasus Covid-19. Selain itu, Puan meminta masyarakat untuk tidak panik. "Tidak perlu khawatir yang berlebihan karena infrastruktur kesehatan kita untuk melawan Covid-19 juga sudah lebih siap," sambungnya.
Terakhir, Politisi Fraksi PDI Perjuangan itu mengapresiasi para tenaga kesehatan yang berupaya berada di garis depan dalam melawan Covid-19.
Dirinya berharap semua stakeholder terkait semakin solid demi keselamatan rakyat Indonesia.
"Masyarakat tak perlu panik. Kenaikan kasus harus menjadi pengingat bahwa virus Covid-19 masih ada. Tentunya semua ini membutuhkan gotong royong dari semua pihak. Dedikasi tenaga kesehatan juga sangat luar biasa. Saya yakin kolaborasi teman-teman di Satgas Covid-19 bersama TNI/Polri dan kelompok masyarakat lain sangat berperan untuk kita bisa segera terbebas dari pandemi," tutup Puan.