Produktivitas Tebu di Wilayah Malang dan Batu Butuh Perhatian Khusus

Nusantaratv.com - 17 September 2022

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini saat bertukar cenderamata usai Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI. (Singgih/nvl)
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini saat bertukar cenderamata usai Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI. (Singgih/nvl)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini menyampaikan dia turut merasakan keprihatinan yang dirasakan para petani tebu di Jawa Timur (Jatim) khususnya di area Malang dan Batu terkait turunnya produktivitas tebu akibat kurangnya lahan, padahal kenyataannya pabrik gula di Jawa Timur terbilang cukup banyak.

Hal tersebut disampaikannya saat Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Kota Batu dalam rangka menggali informasi terkait permasalahan pengembangan tebu di wilayah Malang dan Batu, Kamis (15/9/2022). 

"Presiden pernah bilang bahwa harusnya kita bisa menjadi swasembada gula karena produksi tebu yang banyak khususnya di Provinsi Jawa Timur. Masalahnya adalah pasokan tebu sangat kurang, padahal sudah ada pabrik gula di beberapa wilayah di Jawa Timur," ungkap Anggia.

"Jadi tentu pada pertemuan kali ini kita membutuhkan informasi untuk dijadikan landasan dan dirapatkan di Jakarta. Kita Komisi IV punya komitmen sangat kuat terhadap petani tebu," imbuhnya. 

Lebih lanjut, Anggia juga menyampaikan dirinya merasa sangat aneh dengan kebijakan pemerintah yang menghapus peraturan pabrik gula baru harus mempunyai lahan minimal 20 persen. 

Menurutnya, saat ini banyak pabrik tebu yang bermunculan namun sebenarnya bahan baku sangat kurang. Banyaknya pabrik gula namun pasokan tebu yang kurang diibaratkannya sebagai tebu wisata.

"Mereka punya pabrik tapi tidak punya lahan binaan sendiri, jadi tebu dari Malang dikirim ke Madiun, dari Madiun ke Blitar, dari Blitar ke Malang lagi, ini yang disebut tebu wisata," ujar Anggia.

Politisi Fraksi PKB ini juga memberikan solusi yang bisa diambil yaitu dengan perluasan lahan dan menjalin mitra kerja baik dengan para petani, sebab gula dihasilkan dari tebu, bukan dari pabrik. 

"Solusinya ya kita jalin mitra kerja dengan para petani tebu di Jawa Timur ini, khususnya di Kabupaten Malang. Karena sebenarnya produksi gula ada di tebu, bukan di pabriknya. Jadi jawabannya adalah perluasan lahan, bukan dengan pendirian pabrik baru tanpa lahan. Karena ini untuk menambah kekurangan produksi sebanyak 1,3 juta ton," tukas Anggia.

0

(['model' => $post])

x|close