Nusantaratv.com - Kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI ke Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), kali ini meninjau pengelolaan lintas rel terpadu atau light rail transit (LRT).
Sayangnya antara pendapatan dan pengeluaran operasional LRT masih memiliki gap yang cukup besar dikarenakan volume penumpang yang belum maksimal, untuk itu diperlukan terobosan agar gap tersebut dapat menyusut.
"Maka dari itu kami minta agar ada terobosan-terobosan yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan dalam hal ini PT Kereta Api Indonesia (KAI) bagaimana dapat meningkatkan volume penumpang sehingga antara gap pendapatan dengan pengeluaran itu bisa berkurang. Harapan kami kedepannya bahkan bisa surplus," ujar Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhammad Iqbal dalam pertemuan kunjungan kerja spesifik yang berlangsung di Palembang, Kamis (10/11/2022).
Selain itu, Iqbal juga mengharapkan ada sinergisitas antara pemangku kepentingan terkait dalam menuntaskan permasalahan LRT itu. Dia mengapresiasi pemerintah daerah di Palembang yang berusaha mendorong Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk wajib menggunakan LRT pada hari tertentu, hal tersebut dipandang dapat meningkatkan animo masyarakat dalam menggunakan transportasi publik tersebut.
Adapun perwakilan Direktorat Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam pertemuan tersebut menerangkan bahwa pihaknya juga berupaya mengembangkan berbagai strategi dalam mendorong pendapatan bisnis LRT.
Dari sisi peningkatan volume penumpang, medium sosialisasi penggunaan LRT mulai dari tingkat pelajar hingga pekerja terus digalakkan. Sembari meningkatkan pelayanan dan informasi ke masyarakat, LRT bahkan bekerja sama dengan bioskop Cinepolis dengan cara menyediakan promo demi menggaet penumpang lebih banyak lagi.
Selain itu, LRT Palembang juga berinisiatif dalam menjalankan bisnis non-core seperti iklan pada pilar, portal maupun setiap stasiun LRT.
Sekadar informasi, LRT yang hadir di Kota Palembang saat ini diperuntukkan sebagai angkutan umum yang aman, nyaman, ekonomis dan tepat waktu. Awalnya untuk mendukung mobilitas kegiatan ASIAN Games 2018 dan mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas.
Meskipun demikian, setelah event ASIAN Games selesai, beberapa tantangan muncul yang berpotensi mengurangi pemanfaatan LRT, untuk itulah perlu terobosan baru dalam mengentaskan permasalahan tersebut.