Penambahan Kuota Haji Diharapkan Mampu Pangkas Masa Tunggu Calon Jamaah

Nusantaratv.com - 06 November 2023

Anggota Komisi VIII DPR RI Wisnu Wijaya. (Ist/Man)
Anggota Komisi VIII DPR RI Wisnu Wijaya. (Ist/Man)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Anggota Komisi VIII DPR RI Wisnu Wijaya mengapresiasi keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam melobi pemerintah kerajaan Arab Saudi sehingga bisa memperoleh kuota tambahan sebanyak 20 ribu.

Menurutnya, hal ini akan berdampak pada masa tunggu jamaah, yang harapannya bisa dipangkas dengan signifikan.

"Sejujurnya, ketika kami reses beberapa waktu lalu, masalah masa tunggu ini yang menjadi keprihatinan banyak konstituen kami. Karena ada yang harus menunggu hingga 40 tahunan lebih, sementara usia mereka saat ini ada yang sudah kadung menginjak 50-an bahkan sudah sepuh," kata Wisnu dalam keterangan persnya, di Jakarta, Senin (6/11/2023).

Wisnu mengatakan, penambahan kuota ini pastinya akan membawa konsekuensi berupa tantangan yang lebih besar bagi Kementerian Agama (Kemenag) untuk penyelenggaraan haji di Tanah Suci pada tahun depan. 

Apalagi, kata dia, pihaknya juga masih menyimpan sejumlah catatan serius yang mesti menjadi atensi serius terkait penyelenggaraan haji pada tahun 2023.

"Pertama, tingginya angka wafat jamaah yang mencapai 775 orang, dengan rincian usia yang meninggal di atas 65 tahun/lansia sebanyak 577 orang dan usia di bawah 65 tahun sebanyak 198 orang. Untuk itu, gagasan untuk memperkuat screening kesehatan kepada calon jamaah, khususnya bagi lansia, sebelum mereka melakukan pelunasan pembayaran patut dipertimbangkan dengan serius," imbuh Politisi Fraksi PKS ini.

Perlu dicatat, tegas Wisnu, screening ini bukan menghambat orang untuk ibadah, melainkan ikhtiar untuk memelihara jiwa (hifdzun nafs) yang merupakan bagian dari tujuan syariat (Maqashid Syariat)

Selain itu, dia menambahkan, pelayanan katering, transportasi, akomodasi bagi jamaah perlu dihadirkan lebih memadai selama rangkaian haji. Wisnu berharap tidak ada lagi kabar jamaah yang sempat terlantar di Muzdalifah sampai tidur di luar tenda di Mina karena tenda yang tersedia tidak mampu menampung seluruh jamaah. 

Hal itu mengingat cuaca di sana cukup ekstrim sehingga sangat berisiko jika terpapar langsung dalam rentang waktu lamaah. "Kami berharap permasalahan teknis di lapangan tersebut bisa kita hindari jauh-jauh hari. Untuk itu, saya mendorong Kemenag agar bisa segera menyusun berbagai rencana kontinjensi dari berbagai preseden yang sudah ada demi menghadirkan layanan haji yang lebih nyaman dan berkualitas bagi jemaah," tukas Wisnu.

0

(['model' => $post])