Netty Aher: Kader Posyandu Ujung Tombak Keamanan Pangan di Masyarakat

Nusantaratv.com - 18 November 2023

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher saat foto bersama usai menghadiri acara Bimbingan Teknis Kader Keamanan Pangan Kota Cirebon 2023 Jawa Barat, Kamis (16/11/2023). Foto: Ist/nr
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher saat foto bersama usai menghadiri acara Bimbingan Teknis Kader Keamanan Pangan Kota Cirebon 2023 Jawa Barat, Kamis (16/11/2023). Foto: Ist/nr

Penulis: Bagas Adi Pangestu

Nusantaratv.com - Generasi emas Indonesia dapat diwujudkan jika Indonesia mampu memastikan anak-anak saat ini tercukupi kebutuhan gizi, layanan kesehatan, dan pendidikannya. Hal itu ditekankan Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher dalam acara Bimbingan Teknis Kader Keamanan Pangan Kota Cirebon 2023.

“Posyandu adalah salah satu layanan kesehatan dasar yang dekat dengan masyarakat. Melalui Posyandu dilakukan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, pemberian gizi serta pencegahan stunting," ujar Netty dalam kegiatan tersebut yang diselenggarakan Komisi IX DPR RI bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinkes Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (16/11/2023).

Kader pendamping Posyandu menjadi ujung tombak keamanan pangan di masyarakat. Jika bekerja optimal, maka dapat mencegah munculnya stunting, dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan yang dilalui seorang anak

Netty berpesan kepada para kader pendamping Posyandu sebagai peserta kegiatan agar bersungguh-sungguh dalam melakukan pendampingan dan penyuluhan keamanan pangan pada masyarakat.

“Kader keamanan pangan Kota Cirebon harus menjadi ujung tombak keamanan pangan dengan memastikan hadirnya pangan yang aman di Cirebon, terutama pangan yang dikonsumsi keluarga," kata Politisi Fraksi PKS ini.

Oleh karena itu, Netty berharap kader pendamping posyandu yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dapat mengedukasi dan menyampaikan informasi terkait keamanan pangan keluarga. 

"Dengan mendampingi keluarga sehingga mendapatkan asupan yang bergizi, aman dan halal, maka kader keamanan pangan telah berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting di titik hulu, mulai dari awal 1000 hari pertama kehidupan," tandas Netty.

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan BPOM Ema Setyawati mengatakan, kader keamanan pangan mendapatkan pembekalan tentang kebijakan keamanan pangan, kunci keamanan pangan keluarga, cek klik dan pemanfaatan aplikasi keamanan pangan dan simulasi. "Peserta juga diminta menyusun rencana tindak lanjut pasca mengikuti pembekalan," ujarnya.

Kegiatan ini, kata Ema, merupakan bentuk implementasi misi BPOM, yaitu membangun SDM unggul terkait obat dan makanan dengan mengembangkan kemitraan bersama seluruh komponen bangsa dalam rangka peningkatan kualitas manusia Indonesia.

Diketahui, Kota Cirebon memiliki 331 Posyandu sedangkan Kabupaten Cirebon memiliki 1529 Posyandu aktif. "Melalui bimtek ini, diharapkan adanya peningkatan kapasitas pendamping Posyandu terkait gizi dan pencegahan diare. Mereka juga dapat berperan sebagai agent of change dalam pemberdayaan masyarakat di bidang keamanan pangan," ujar Ema.

Selain itu, kader keamanan pangan diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan media sosial dalam memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi terkait pangan aman, bermutu dan bergizi kepada masyarakat.

"Dengan memiliki kesadaran pangan aman, masyarakat menunjang program pencegahan penyakit tidak menular dengan senantiasa membaca informasi nilai gizi pada label pangan olahan, mengurangi konsumsi gula, garam dan lemak serta menurunkan risiko stunting," papar Ema.

0

(['model' => $post])

x|close