Nusantaratv.com - Memaknai momentum Hari Sumpah Pemuda, Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mendorong pemerintah agar lebih serius mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan masa depan.
"Salah satu hal yang harus dilakukan ialah dengan menekan potensi munculnya kasus stunting baru. Perlu digencarkan edukasi kepada anak muda agar mereka siap membangun keluarga berkualitas dan sejahtera di masa depan," ujar Netty dalam keterangan medianya, Minggu, (29/10/2023).
Menurut Netty, anak-anak muda harus disiapkan menjadi generasi berencana yang keren dengan mencegah pernikahan usia anak, tidak melakukan seks pra nikah serta menjauhi narkotika dan zat adiktif.
"Pernikahan usia anak berpotensi melahirkan bayi stunting, yaitu bayi yang mengalami gagal tumbuh kembang akibat kekurangan gizi kronik dan infeksi berulang dalam masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK)-nya," jelasnya.
Dia menyebutkan, angka stunting Indonesia masih di angka 21,6 persen, masih jauh di ambang batas WHO. "Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan untuk masa depan Indonesia, jika 21 dari 100 bayi yang lahir diidentifikasi menderita stunting," imbuhnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini mengatakan, SDM Indonesia akan sulit bersaing dengan SDM dari luar negeri yang didukung oleh pendidikan, kesehatan dan teknologi yang lebih canggih.
"Pemerintah juga harus menyiapkan sarana prasarana pendidikan dan wadah yang memadai untuk meningkatkan kualitas SDM. Kita tentu tidak ingin SDM anak bangsa hanya menjadi penonton di negeri sendiri akibat tidak memiliki pengetahuan dan skill yang memadai untuk mengelola sumber daya alamnya," tambahnya.
Anggota DPR RI dari dapil Cirebon-Indramayu ini juga meminta agar BKKBN menggandeng komunitas anak muda untuk menyukseskan program pencegahan stunting.
"Para anak muda inilah yang bakal menjadi orang tua di masa datang. Mereka harus dibekali pengetahuan soal stunting, pengasuhan dan pendidikan tumbuh kembang anak yang baik," pungkas Netty.