Maman Imanulhaq Minta Kemenag Segera Salurkan Beasiswa MORA 5000 yang Macet

Nusantaratv.com - 30 Oktober 2022

Anggota Komisi VIII DPR RI, KH Maman Imanulhaq. (Runi/nvl)
Anggota Komisi VIII DPR RI, KH Maman Imanulhaq. (Runi/nvl)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Nasib para penerima beasiswa MORA 5000 Doktor-LPDP di Australia tak jelas lantaran Kementerian Agama (Kemenag) sebagai pemberi beasiswa tiba-tiba menghentikan penyaluran komponen biaya tanpa kejelasan.

Untuk menutup kebutuhan hidup selama di negeri tetangga itu, para awardee terpaksa bekerja paruh waktu, bahkan ada kandidat doktor dari School of Social Sciences, Western Sydney University harus rela bekerja 7 jam per hari sebagai petugas kebersihan di sebuah sekolah.

Persoalan ini mengundang keprihatian dari Parlemen di Senayan. Anggota Komisi VIII DPR RI, KH Maman Imanulhaq. Untuk itu, Kiai Maman meminta Kemenag segera menyalurkan kembali hak-hak para mahasiswa penerima beasiswa MORA 5000 Doktor. 

Jangan sampai, lanjut politisi PKB itu, persoalan ini mengganggu kegiatan belajar maupun riset para mahasiswa di sana.

"Kita semua sepakat bahwa pembangunan manusia Indonesia adalah cara tepat untuk memajukan bangsa kita. Mereka para penerima beasiswa adalah anak-anak terbaik yang nantinya menyumbangkan ilmu pengetahuannya untuk Indonesia, maka jangan biarkan mereka terhambat atau terganggu kuliahnya dengan persoalan birokrasi di Indonesia," kata Kiai Maman di Jakarta, Sabtu (29/10/2022).

Kiai Maman berharap Kemenag cepat menyelesaikan persoalan birokrasi atau pengelolaan beasiswa. Apalagi penyetopan transfer berbagai komponen biaya dari pemerintah kepada para penerima beasiswa MORA 5000 sudah berlangsung 9 bulan lamanya.

"Saya mendengar informasi bahwa pangkal soal keterlambatan penyaluran beasiswa karena adanya perubahan manajemen pengelola beasiswa. Nah ini yang berulang kali saya katakan dan juga kritik dari Presiden Jokowi bahwa birokrasi kita lelet, gemuk, dan amat prosedural. Kritik ini tidak hanya terhadap pengelolaan beasiswa, namun juga terjadi di berbagai kementerian. Jangan sampai justru persoalan ini mengorbankan pelayanan terhadap masyarakat kita," imbuh Kiai Maman.

Seperti diketahui, sebanyak 85 mahasiswa S3 di Australia penerima beasiswa 5.000 Doktor dari Kemenag-Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) belum menerima haknya. 

Kemenag sebagai pemberi beasiswa belum menstransfer komponen-komponen beasiswa seperti tunjangan hidup bulanan, uang SPP, biaya riset, biaya keikutsertaan konferensi, serta biaya tunjangan keluarga, dan tunjangan pembelian buku.

Selain itu, Kemenag juga belum mentransfer komponen beasiswa lainnya seperti bantuan biaya untuk melakukan riset, biaya keikutsertaan konferensi, biaya tunjangan keluarga dan tunjangan pembelian buku. 

0

(['model' => $post])

x|close