Nusantaratv.com - Anggota Komisi V DPR RI Irwan Fecho menilai pemerintah belum tepat menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tahun ini, maupun tahun-tahun berikutnya karena masyarakat sedang mengalami kesulitan.
"Saat ini rakyat sedang susah. Di tengah kondisi dunia yang sulit, pemerintah seharusnya membantu rakyat, bukan malah membebankan masalah tersebut kepada rakyat," kata Irwan di Jakarta, Senin (22/8/2022).
Menurut dia, kenaikan BBM juga akan berdampak langsung bagi rakyat seperti Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), buruh, tani, nelayan, bahkan para karyawan swasta, maupun pegawai pemerintahan.
Dia mengatakan, kondisi itu akan mendapatkan efek domino karena mereka semua butuh hidup untuk bekerja, sedangkan biaya transportasi dan logistik otomatis akan naik, serta kenaikan tersebut tidak sebanding dengan kenaikan penghasilan mereka.
"Efek tidak langsung dari kenaikan BBM ini juga akan berdampak terhadap sektor-sektor lain seperti biaya pendidikan, kesehatan, pariwisata, infrastruktur," ujarnya.
Politisi Partai Demokrat itu menilai, seharusnya pemerintah bisa fokus membenahi 'kebocoran-kebocoran' BBM bersubsidi, karena saat ini banyak subsidi tidak tepat sasaran.
"Kalau di tingkat akar rumput saja nampak nyata, bagaimana di tingkat atas. Program pemerintah yang akan memberlakukan subsidi BBM yang tepat sasaran melalui aplikasi seperi MyPertamina perlu kita apresiasi, tetapi hal itu baru sebagian kecil usaha yang dilakukan karena baru menyasar orang kebanyakan," imbuhnya.
Irwan menilai masih banyak yang perlu dibenahi, terutama terkait penjualan BBM ilegal yang sistematis dan terstruktur, daripada meminta rakyat menanggung beban berat yang tidak adil.