Nusantaratv.com - Anggota Komisi XI DPR RI Junaidi Auly berharap peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat optimal dalam pemerataan informasi ke masyarakat.
Sehingga, hal itu dapat melunturkan kesenjangan inklusi keuangan antarwilayah terkait berbagai jasa keuangan. Hal itu disampaikannya dalam puncak acara kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung.
"Kegiatan Bulan Inklusi Keuangan ini diharapkan bukan sebagai agenda rutinitas semata, melainkan inklusi keuangan harus dan benar-benar hadir di tengah-tengah masyarakat, baik itu di pedesaan maupun perkotaan. Tentu dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kebutuhan inklusi keuangan dari karakteristik wilayah tersebut," ungkap Junaidi, Kamis (27/10/2022).
Junaidi menambahkan masih terdapat Pekerjaan Rumah (PR) dalam rangka meningkatkan indeks inklusi keuangan dan indeks literasi keuangan. Berdasarkan hasil dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019, indeks inklusi keuangan mencapai 76,19 persen dan indeks literasi keuangan baru mencapai 38,03 persen.
Dia juga mengingatkan bahwa OJK penting melakukan berbagai inovasi program dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan dan literasi keuangan. Peningkatan tersebut memungkinkan terjadinya sistem keuangan yang inklusif untuk mendukung sistem yang dalam dan benar-benar stabil.
Karena itu, OJK harus memastikan bahwa setiap produk dan layanan jasa keuangan harus tersedia secara berkelanjutan dan teregulasi dengan baik. Hal ini penting dalam rangka mengantisipasi tindakan fraud yang dapat mengakibatkan kerugian bagi keuangan masyarakat dan keuangan negara.
"Penguatan inklusi keuangan dan literasi keuangan tentu dapat meminimalisir kerugian, untuk itu kolaborasi setiap stakeholder menjadi penting apalagi jika dihadapkan pada teknologi keuangan yang terus berkembang," tutup Politisi PKS tersebut.