Nusantaratv.com - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji meminta Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) meningkatkan kinerja keuangan dan operasional sesuai fungsinya dalam rangka menjawab tantangan di era digital.
Salah satu tantangan tersebut adalah penggunaan pembayaran non tunai atau elektronik.
"Peruri memiliki kapasitas yang sangat baik untuk melakukan cetak uang, bahkan Peruri dipercaya untuk mencetak uang dari beberapa negara. Artinya, negara yang mencetak uang di Peruri seperti Nepal, Argentina, dan Peru melihat hasil dari kualitas produksi uang di Indonesia ini," kata Sarmuji usai memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi VI DPR RI dengan Kementrian BUMN dan Direktur Utama Perum Peruri, di Karawang, Jawa Barat (Jabar), Kamis (10/11/2022).
Legislator fraksi Partai Golkar tersebut kembali menegaskan bahwa Perum Peruri harus terus beradaptasi terhadap penggunaaan e-money atau pembayaran non tunai yang ada di Indonesia ini. Karena itu, dia menegaskan Komisi VI akan berikan dukungan dan komitmen kepada Peruri untuk back-up pemerintah melakukan pengelolaan negara, misalnya dalam hal e-government.
"Agar kinerja perusahaan BUMN ini meningkat dan memberikan benefit kepada negara dan masyarakat," jelas Sarmuji.
Selain dorongan tersebut, Sarmuji juga menyampaikan bahwa penggunaan bahan baku Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) harus ditingkatkan. Karena itu, dia meminta agar Peruri tidak melakukan importasi barang, kecuali kepada barang-barang spesifik yang membutuhkan surat izin impor.
"Seperti di bidang teknologi laser untuk pembuatan plat uang dan sebagainya. Kalau memang itu tidak bisa dihindari untuk impor, ya kita memang harus impor. Tetapi sepanjang itu bisa kita sediakan di dalam negeri, misalnya kertas dan sebagainya, kita harus penuhi komponen dalam negeri kita terlebih dahulu," pungkas Sarmuji.