Nusantaratv.com - Komisi IX menyoroti penanganan kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada Anak di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M. Djamil, Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Komisi IX ingin melihat koordinasi hingga pengawasan secara langsung yang dilakukan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam menekan peningkatan kasus GGAPA pada anak.
"Saya beserta sejumlah Anggota Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil, Padang, untuk mendapatkan informasi dan penjelasan secara komprehensif tentang kebijakan yang diambil untuk penanganan kasus GGAPA di Sumbar," ungkap Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi IX ke Padang, Sumatera Barat, Felly Estelita Runtuwene, Rabu (9/11/2022).
Pada kesempatan tersebut, Felly membahas dua bagian persoalan terkait kasus GGAPA pada anak, yaitu penanganan di sisi hulu serta hilir. Untuk sisi hulu, pemerintah serta instansi terkait diminta untuk mengawal penarikan obat-obat sirop terlarang yang cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG)-nya melebihi ambang batas aman.
Menurutnya, penarikan obat sirop tersebut perlu dikawal secara ketat untuk memastikan obat-obat tersebut tidak lagi beredar di tengah masyarakat, karena diyakini menjadi pemicu gagal ginjal akut pada anak. Kemudian untuk sisi hilir, pihaknya meminta rumah sakit memberikan penanganan maksimal kepada pasien yang mengalami GGAPA tanpa memperhitungkan biaya terlebih dahulu.
"Intinya pihak rumah sakit jangan menilai berapa biaya, tapi layani pasien terlebih dahulu sampai sembuh," jelas Politisi Partai NasDem ini.
Selain itu, Felly juga meminta agar ditegakkan proses hukum kepada perusahaan farmasi yang menyebabkan banyaknya korban GGAPA pada anak. Karena kasus itu menyangkut banyak nyawa anak bangsa.
"Di samping penjatuhan sanksi administrasi, juga perlu dilakukan penegakan hukum. BPOM kewenangannya memang di administratif, tapi ada aparat hukum yang harus melanjutkan. Karena BPOM tidak bisa mengeksekusi sampai ke situ," jelasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Yusirwan mengatakan pihaknya telah berupaya memberikan penanganan terbaik kepada puluhan pasien GGAPA sejauh ini. Terhitung sejak akhir Juli hingga sekarang RSUP M DJamil Padang telah menangani 26 anak penderita gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).
Dari 26 (dua puluh enam) kasus tersebut terdapat dua pasien masih dirawat, delapan pasien sembuh, 12 pasien meninggal, tiga pasien pulang atas permintaan sendiri, dan satu pasien terdiagnosa Glomerulo Nefritis akut. Adapun tiga pasien yang pulang itu, secara rinci satu pasien sembuh, satu pasien meninggal, dan satu pasien lagi tanpa kabar.
"Sekarang yang sedang dirawat tersisa dua pasien, kami terus memberikan pelayanan maksimal dengan alat serta sumber daya manusia (SDM) terbaik yang kami miliki tanpa memperhitungkan biaya," jelasnya.