Komisi IX Apresiasi Angka Stunting di Batam Lebih Rendah dari Nasional

Nusantaratv.com - 03 Februari 2023

Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh saat memimpin pertemuan Tim Kunspek Komisi IX DPR rapat dengan Jajaran Pemkot Batam, di Kota Batam, Provinsi Kepri, Kamis, (2/2/2023). (Jaka/nr)
Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh saat memimpin pertemuan Tim Kunspek Komisi IX DPR rapat dengan Jajaran Pemkot Batam, di Kota Batam, Provinsi Kepri, Kamis, (2/2/2023). (Jaka/nr)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh mengapresiasi Pemerintah Kota Batam yang berhasil menurunkan angka kurangya asupan gizi pada anak atau sering disebut stunting, yakni menjadi 15 persen. 

Sedangkan angka stunting secara nasional sebesar 21 persen, angka ini juga mengalami penurunan dari yang sebelumnya 24 persen.

"Alhamdulillah secara nasional kita masih turun dari 24 persen pada tahun 2022 menjadi 21 persen. Saya mengapresiasi Kota Batam karena sudah di bawah angka nasional. Namun, kita tetap berharap angka ini akan terus mengalami tren penurunan. Karena kita tahu Batam menjadi kota yang sangat strategis karena menjadi kota perbatasan, kita tidak mau nanti masyarakat terutama pemudanya ke depan kalah bersaing dengan negara tetangga," ujar Ninik, sapaan akrab Nihayatul Wafiroh saat memimpin Tim Kunspek Komisi IX DPR rapat dengan Jajaran Pemkot Batam, di Kota Batam, Provinsi Kepri, Kamis, (2/2/2023).

Politisi F-PKB ini menambahkan, persoalan utama penurunan stunting ini secara umum pada anggaran yang minim, walaupun sebetulnya anggaran secara nasional cukup besar, tapi terbagi di banyak wilayah di Indonesia dan terbagi pada lintas lembaga seperti BKKBN, Kemenkes, dan Kementerian lainnya. Karena persoalan stunting bukan persoalan gizi saja, tapi soal sanitasi, budaya dan lingkungannya.

"Oleh sebab itu, bila memang serius terkait kesejahteraan pendamping stunting juga harus mendapatkan prioritas dari pemerintah. Pak Wali Kota di sini sudah mencontohkan, kader posyandu mendapat insentif sekitar Rp300 ribu tiap bulan. Ini luar biasa perhatiannya bisa menjadi percontohan, karena ditempat lain untuk kader Posyandu hanya di kasih Rp100 ribu, uang segitu untuk buat makanan sehat 50 orang anak tentu sulit," pungkas legislator Dapil Jatim III ini.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi ini mengatakan, permasalahan utama dari stunting ini adalah terkait ekonomi, sehingga masyarakat tidak mampu menangani masalah gizinya sendiri. 

Kota Batam sendiri, termasuk yang menjadi pertumbuhan ekonomi terbaik di Provinsi Kepri, bahkan lebih tinggi dari nasional. Semoga kedepan bisa cepat pulih untuk menangani stunting lebih maksimal.

"Agar stunting selesai semua tentu kita berharap bantuan dan dukungan dari Komisi IX DPR dan Pemerintah Pusat, karena kalau kami sendiri mungkin agak repot. Apalagi jumlah penduduk yang masuk dari para pendatang cukup besar dan hampir semua masuk separuhnya kategori tidak mampu. jika tahun depan dia punya keluarga baru maka mungkin itulah penyebab stunting," terang Rudi. 

0

(['model' => $post])

x|close