Nusantaratv.com - Anggota Komisi I DPR RI Farhan bersama anggota komisi lainnya meninjau fasilitas kesehatan Rumah Sakit milik TNI Angkatan Udara, RSAU Salamun.
Dia mengapresiasi pelayanan kesehatan rumah sakit kelas A di Kota Bandung ini. Hal itu dia sampaikan di sela-sela Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI ke RSAU dr. M. Salamun di Ciumbuleuit, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Jumat (2/9/2022).
Tim diterima Kepala Rumah Sakit TNI RSAU Salamun, Aplin Ismunanto beserta jajaran. Farhan menilai keberadaan RSAU Salamun sangat penting dalam memudahkan warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Tidak hanya untuk prajurit TNI tetapi juga bagi masyarakat umum yang ingin berobat, sehingga dapat mengurangi beban RSUD dan RSUP Kota Bandung. "Nah, peran-peran inilah yang sangat kita nantikan karena di RS TNI biasanya memiliki standar yang lebih tinggi daripada RSUD, karena itu keberadaan rumah sakit ini jadi sangat penting," jelas Farhan.
Kendati demikian, Farhan menyebutkan masih ada beberapa kendala dan hambatan yang dihadapi RSAU Salamun, diantaranya terkait tenaga kesehatan yang masih didominasi Tenaga Kerja Kontrak, rendahnya honor tenaga kerja kontrak hingga masalah status kepemilikan lahan.
Lebih lanjut, Politisi dari F-NasDem ini menyampaikan Komisi I DPR RI akan menindaklanjuti permasalahan tersebut dalam Rapat Kerja bersama Menteri Pertahanan.
"Memang ada beberapa kendala dan kendala tersebut itu akan kita komunikasikan dalam rapat kerja. Kita mendorong agar para tenaga kesehatan honorer bisa ditingkatkan statusnya. Kemudian juga ada realisasi rencana untuk membangun rumah sakit ini menjadi vertikal karena sempitnya lahan," imbuhnya.
Selain itu, Komisi I DPR RI juga mencatat bahwa pelayanan kesehatan BPJS dengan sistem berjenjang menyulitkan pasien BPJS dan berdampak pada jumlah penurunan pasien BPJS di RSAU Salamun.
Saat ini, RSAU dr M Salamun menyediakan sejumlah pelayanan kesehatan seperti rawat jalan, rawat inap, instalasi gawat darurat 24 jam serta fasilitas penunjang lainnya.
Secara keseluruhan, tersedia ruang rawap inap sebanyak 8 unit ruangan kelas dan bangsa dengan 215 tempat tidur pasien. Sejumlah layanan unggulan tersedia, di antaranya Phaeceomulsifikasi (operasi katarak), hemodialisa (cuci darah), dan cathlab (katerisasi jantung).