Jelang Kedatangan Jemaah Haji Gelombang Kedua, Timwas Haji DPR Tinjau Kesiapan Klinik Madinah

Nusantaratv.com - 05 Juli 2023

Timwas Haji DPR RI yang dipimpin Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid usai meninjau kesiapan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah. Foto: Oji/nr
Timwas Haji DPR RI yang dipimpin Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid usai meninjau kesiapan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah. Foto: Oji/nr

Penulis: Supriyanto

Nusantaratv.com - Menjelang kedatangan jemaah haji gelombang kedua setelah puncak haji di Mekkah, Timwas Haji DPR RI dipimpin Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid meninjau kesiapan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah. Rombongan Timwas diterima oleh Kepala Pusat KKHI Madinah Liliek Marhaendro beserta jajarannya. Di sana, Timwas Haji DPR memberi saran sekaligus meminta masukan dari KKHI.

Abdul Wachid lalu bicara soal kegiatan Timwas Haji DPR dan meminta satu persatu Anggota DPR yang hadir untuk menyampaikan masukan kepada KKHI Madinah. Syarif Abdullah Alkadrie (F- Partai NasDem) bicara soal kemungkinan Indonesia membangun Rumah Sakit (RS) sendiri di Madinah. Dia ingin memastikan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji dan umrah asal Indonesia bisa maksimal.

Hamid Noor Yasin (F-PKS) mengutarakan soal perlunya KKHI Madinah membuat persiapan menyambut jemaah haji gelombang kedua ke Madinah. Dia khawatir kondisi jemaah haji gelombang kedua ini lebih buruk dibanding gelombang pertama, karena baru saja mengalami pelayanan yang kurang baik selama beribadah di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

Selaras dengan Hamid, Ade Rezki Pratama (F-Partai Gerindra) juga meminta KKHI membuat persiapan lebih menyambut jemaah haji gelombang kedua. Ade juga meminta KKHI Madinah mempersiapkan kemungkinan konseling bagi jemaah yang mungkin saja mengalami shock setelah dari Armuzna.

“Sangat mungkin ada problem mentalitas jemaah kita yang baru saja mengalami pengalaman di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Tapi yang jelas, apapun penyakitnya, saya ingin KKHI bisa memastikan rakyat kita diberikan pelayanan utuh dari ujung rambut hingga kaki,” kata Ade Rezki.

Ade juga bicara soal perlunya stok obat-obatan selalu tersedia di KKHI, karena sempat ada keluhan dari jemaah soal habisnya obat-obatan. Dia khusus mengingatkan obat-obatan psikotropika, karena berdasarkan data cukup banyak jemaah haji Indonesia yang menderita demensia. Ade lalu menyinggung soal rasio dokter dan jemaah yang masih 1 banding 1.000. Dia meminta masukan dari Liliek soal berapa jumlah ideal rasio dokter banding jemaah di musim haji.

Sementara Nanang Samodra (F-Partai Demokrat) juga meminta KKHI bersiap menyambut kondisi jemaah gelombang kedua yang mungkin lebih buruk. Dia mengungkit catatan kematian jemaah haji yang meningkat pesat, yaitu mencapai 367 orang. “Mudah-mudahan tidak terjadi, tapi ini jumlah yang meninggal diperkirakan melebihi haji 2015 lalu,” kata Nanang.

Hasnah Syam (F-Partai NasDem) meminta KKHI melengkapi dan menyesuaikan obat-obatan dengan kondisi cuaca di Arab Saudi. Dia mengatakan seharusnya obat-obatan yang dibawa bisa diprediksi hingga tiga tahun ke depan, karena ibadah haji kemungkinan masih akan dilaksanakan di musim panas

Anisah Syakur (F-PKB) juga meminta KKHI memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah Indonesia. Dia ingin jemaah haji Indonesia berangkat sehat dan pulang ke Tanah Suci juga dalam keadaan sehat.

Liliek lalu merespons masukan-masukan dari para Wakil Rakyat. Soal kemungkinan membangun rumah sakit, dia mengatakan akan mencoba melakukan penjajakan. Namun dia mengatakan kendala soal aturan dari Kerajaan Saudi bahwa tanah di Mekkah dan Madinah tidak boleh diperjualbelikan.

Soal obat-obatan, Liliek mengatakan KKHI mencoba terus melengkapi dan menjaga stok. Dia juga mencoba mensinkronkan data obat antara petugas kloter dan nonkloter. Liliek mengatakan KKHI juga sudah memiliki dokter psikiatri dan ditemani 4 perawat. Dia berharap jumlahnya bisa terus ditingkatkan di masa depan.

Liliek juga menyoroti soal kondisi jemaah haji yang berangkat ke Tanah Suci. Dia berharap ada screening yang lebih baik agar jemaah yang berangkat adalah yang sehat. “Ada jemaah dua hari dirawat di klinik sudah wafat, artinya kesehatannya sudah tidak baik,” ujar Liliek.

Dia juga mengungkap penyebab utama wafatnya jemaah haji adalah penyakit jantung. Lalu di urutan kedua penyebab meninggalnya jemaah haji adalah penyakit paru.

Awalnya Liliek menjelaskan KKHI Madinah memiliki 68 ranjang perawatan. Jumlahnya memang tidak terlalu banyak, karena jemaah haji Indonesia yang ke Madinah tak sebanyak di Mekkah. Sementara soal masalah kesehatan, dari jemaah gelombang I, tercatat yang paling banyak adalah menderita batuk pilek.

Seperti diketahui sebagian jemaah haji Indonesia sudah mengunjungi M oh little Inggrisadinah sebelum ibadah puncak haji. Sebagian lainnya akan mengunjungi Madinah dalam beberapa hari lagi.

Rombongan Timwas Haji DPR dipimpin Anggota Komisi VIII DPR Abdul Wachid meninjau KKHI Madinah di Al Aridh, Madinah Al Munawwarah, Selasa (4/6/2023). Ikut dalam rombongan, yaitu Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI Syarif Abdullah Alkadrie, Anggota Komisi V DPR RI Hamid Noor Yasin, Anggota Komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama, Anggota Komisi VIII DPR RI Nanang Samodra, Anggota Komisi IX DPR RI Hasnah Syams, dan Anggota Komisi VIII DPR RI Anisah Syakur.

0

(['model' => $post])

x|close