Nusantaratv.com - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta BPOM agar mengedukasi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menjadi ujung tombak keamanan pangan. Sebab, menurutnya, BPOM sebagai lembaga pemegang otoritas pengawasan pangan dan obat harus mendidik para pelaku UMKM agar memiliki kesadaran keamanan pangan yang tinggi.
“Sehingga produksi pangan olahan dari industri rumah tangga terjamin aman dan sehat," ujar Netty saat menjadi narasumber dalam Kegiatan Penyuluhan Keamanan Pangan Bagi Industri Rumah Tangga (IRT) bersama BPOM di Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis, (16/11/2023)
Menurut Netty, peran pelaku UMKM tidak boleh dianggap enteng. Karena selain menggerakkan ekonomi nasional, UMKM yang berjumlah 99 persen dari pelaku usaha di Indonesia ini juga memiliki peran penting dalam menjaga dan mendukung kesehatan masyarakat.
"Kesadaran pelaku UMKM pangan olahan dalam memastikan penggunaan bahan yang sehat, aman serta bebas bahan berbahaya dan beracun tentu berkontribusi besar terhadap kesehatan masyarakat. Apalagi pada saat ini kecenderungan masyarakat untuk membeli makanan jadi di luar rumah semakin tinggi," tambah Politisi Fraksi PKS ini.
Selain menggerakkan ekonomi nasional, UMKM yang berjumlah 99 persen dari pelaku usaha di Indonesia ini juga memiliki peran penting dalam menjaga dan mendukung kesehatan masyarakat.
Anggota DPR RI dapil Cirebon-Indramayu ini mendukung penuh acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan BPOM bersama Dinkes Kota Cirebon tersebut.
"Bimbingan dan penyuluhan semacam ini sangat penting diselenggarakan secara rutin. Dengan begitu, akan semakin banyak pelaku UMKM yang memiliki kesadaran menjaga keamanan pangan olahannya," terang Netty
Netty juga meminta agar peserta penyuluhan yang hadir menyebarluaskan informasi yang didapatkan kepada masyarakat luas. "Jangan biarkan informasi dan ilmu yang bermanfaat ini hanya berhenti di segelintir orang. Para peserta yang hadir harus memiliki keinginan untuk menyebarkan dan mengedukasi orang lain," terang Netty.
Sementara itu Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan BPOM Ema Setyawati mengatakan UMKM sangat berperan penting di Indonesia. "Penyerapan tenaga kerja kita 97 persen dari UMKM. PDB kita 60 persen lebih disumbang oleh UMKM dan separuhnya di sektor pangan," katanya.
Oleh karena itu, kata Ema, dalam rangka melaksanakan salah satu misi Badan POM yaitu memfasilitasi percepatan pengembangan dunia usaha Obat dan Makanan dengan keberpihakan terhadap UMKM dalam rangka membangun struktur ekonomi yang produktif dan berdaya saing untuk kemandirian bangsa, maka dilaksanakan Bimtek Penyuluh Keamanan Pangan (PKP) kepada pelaku usaha yang sudah memiliki PIRT untuk membantu pelaku usaha dalam memperoleh sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan sehingga aspek pemenuhan komitmen SPPIRT dapat dipercepat.
"Kenapa kegiatan Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) dilakukan di Cirebon? Sebab Cirebon adalah salah satu destinasi wisata religi yang banyak didatangi pengunjung dari berbagai kota. Wisata religi ini mencetuskan kebutuhan yang lain seperti kuliner dan oleh-oleh. Selain itu, Cirebon berada di daerah pesisir yang banyak menghasilkan aneka produk laut, termasuk berbagai bentuk makanan olahan," katanya.
Acara yang diikuti oleh sekitar 40 pelaku UMKM dari Kota Cirebon dan Kab Cirebon ini diselenggarakan selama dua hari dan menghadirkan narasumber dari BPOM dan Dinkes Kota Cirebon. Peserta sangat merasakan kemanfaatan dari kegiatan ini dan dialog tanya jawab berlangsung sangat antusias. Terbangun pemahaman bahwa mengurus izin edar tidaklah sulit dan pelaku usaha haruslah senantiasa memperbaiki kualitas produk dengan mengikuti Cara Produksi Pangan Olahan Baik.