Nusantaratv.com - Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad mendukung hulu hingga hilir penguatan industri farmasi PT Biofarma lewat persetujuan Penyertaan Modal Pemerintah Pusat (PMPP) sebesar Rp68 miliar.
Sebab, dia menilai bahwa negara harus hadir membangun sektor kesehatan. Di sisi lain, Indonesia berada pada situasi yang rentan munculnya berbagai penyakit. Sehingga, memerlukan penanganan yang lebih baik.
"Perlu keberpihakan negara terhadap pengembangan industri kesehatan kita. Menurut saya, apa yang diajukan oleh Kementerian Keuangan melalui Pak Dirjen tentang Penyertaan Modal Pemerintah Pusat ini sangat tepat, mengingat perlunya kita penguatan di hulu hingga hilir industri," ucap Kamrussamad dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI DPR RI dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan PT Biofarma di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (7/11/2022).
Lebih lanjut, politisi Fraksi Gerakan Indonesia Raya (F-Gerindra) itu menilai PT Biofarma perlu melakukan benchmarking ke Universitas Airlangga untuk memaksimalkan aset yang nanti akan diserahkan kepada PT Biofarma. Kegiatan ini, menurutnya, menjadi krusial demi membangun kemandirian farmasi lewat percontohan tata kelola laboratorium Universitas Airlangga.
"Barangkali Biofarma juga bisa memikirkan perlunya kemitraan lebih lanjut berkaitan dengan kemampuan perguruan tinggi dalam negeri kita ya. Sehingga, ke depannya, di perguruan tinggi bisa juga terlibat di setiap program yang dicanangkan oleh Biofarma dalam membangun kemandirian industri farmasi," tuturnya.
Terakhir, dirinya berharap Pemerintah Indonesia menerapkan kembali kebebasan penyelenggaraan riset, penelitian, dan pengembangan di Indonesia. "Jadi, saya kira kita tidak boleh menutup diri untuk belajar terhadap negara-negara yang telah membangun industri kemandirian industri farmasi mereka," tutup Kamrussamad.