Nusantaratv.com - Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Kawasan Wisata Candi Muara Takus, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Kunker tersebut salah satunya ditujukan untuk meninjau perencanaan pembangunan infrastruktur candi yang menjadi peninggalan sejarah kerajaan Sriwijaya itu. Kawasan tersebut dipersiapkan untuk menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) pemerintah.
Menurut Anggota Komisi V DPR RI Syahrul Adi Maazat saat ini kawasan tersebut belum tersentuh secara maksimal, atas dasar inilah Anggota Komisi V DPR RI Syahrul Aidi Mazaat mengusulkan perencanaan pengembangan wilayah kawasan candi dalam program strategis nasional.
"Dan candi ini belum tersentuh secara maksimal, kita mengupayakan agar candi ini terbangun dengan bagus baik, dengan kualitas yang baik, dan kita berusaha mempersiapkan untuk usulan sebagai PSN, Program Strategis Nasional," paparnya kepada Parlementaria usai meninjau kawasan wisata Candi Muara Takus, di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Kamis (16/11/2023).
Dalam kesempatan tersebut juga hadir Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, dengan harapan agar usulan ini masuk dalam perencanaan pengembangan wilayah di Pekerjaan Umumnya. Sehingga kawasan tersebut nantinya dapat segera dibangun, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Komisi V DPR RI di dalam rencana pengembangan Candi Muara Takus akan fokus kepada infrastruktur penunjangnya, seperti jalan, fasilitas air, pedestrian, taman dan lain sebagainya.
"Apalagi dari sini tidak jauh dermaga dan danau PLTA dan sangat cantik sekali untuk digunakan sebagai objek wisata. Kita mendatangkan BPIW Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah agar ini masuk dalam perencanaan pengembangan wilayah di PU-nya dan juga nanti kita akan koordinasi dengan Bappenas dan Kementerian Pariwisata dan Kementerian lainnya," ungkap Politisi PKS ini.
Syahrul, biasa ia disapa juga menjelaskan, bahwa yang berkaitan dengan wisatanya berada di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Namun, Komisi V DPR RI di dalam rencana ini akan fokus kepada infrastruktur penunjangnya, seperti jalan, fasilitas air, pedestrian, taman dan lain sebagainya.
Hal lainnya yang menurut Syahrul, Candi Muara Takus ini layak dijadikan PSN adalah dengan adanya Exit tol XIII Koto Kampar ini juga semakin membuka peluang dan potensi Candi Muara Takus agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat, baik wisatawan domestik maupun internasional.
"Karena itu ada exit tol di sana, itu kembali tadi lagi bahwasannya kita membangun tol ini kita harus manfaatkan betul. Barangkali kalau tidak ada tol orang masih berpikir untuk pergi kesana, tapi dengan adanya tol ini akan semakin memberikan peluang banyak orang datang kesana. Maka yang dilewati oleh tol apalagi yang memang disitu exit tol bangkitkan potensi itu. Nah XÌII Koto Kampar itu tadi punya potensi yang luar biasa yaitu Candi Muara Takus," tandasnya.
Syahrul pun menambahkan alasan mengapa Candi Muara Takus ini layak dijadikan Program Strategis Nasional. Yaitu, karena selain juga merupakan cagar budaya, secara historis candi ini memiliki histori yang jelas. Namun yang lebih penting lagi adalah Provinsi Riau ini merupakan salah satu penyumbang devisa bagi negara, sehingga menurutnya wajar jika Riau menginginkan daerahnya masuk ke dalam PSN.
"Bargaining kita sebagai orang Riau, kita minta selama ini tidak ada PSN di Riau yang lebih konkret, kecuali mungkin Pelabuhan Dumai. Barangkali ini kita minta PSN dalam bentuk pariwisata kawasan pariwisata, nah salah satu alasan masyarakat Riau, ya Riau sudah memberikan sumbangsih devisa bagi negara, sehingga wajar donk Riau dikucurkan dana dan untuk kucuran dana yang menyambutnya itu melalui PSN regulasinya begitu," paparnya.
Menurut Syahrul, memang biasanya daerah yang ditentukan untuk PSN merupakan daerah yang mendapatkan diskresi Presiden, entah itu masuk dalam keputusan politis dimana berkaitan dengan janji politik dan sebagainya. Namun ada juga yang ditentukan berdasarkan potensial daerahnya dan kesiapan daerahnya yang cukup bagus, dan poin terakhir itulah yang sedang diperjuangkan Syahrul.
Terakhir, Syahrul memaparkan mengapa Kawasan Wisata Candi Muara Takus perlu mendapatkan PSN, mengingat kemampuan APBD Riau tidak cukup untuk mengelola kawasan yang memiliki luas sekitar 130 hektar itu.
"APBD kita tidak cukup. Jalan untuk menuju APBN itu ya salah satunya PSN. Karena kalau kita bangun secara parsial saya kira cukup berat untuk bisa besar, kalau PSN biasanya kalau jadi PSN kewenangan-kewenangan itu tidak lagi diperhatikan, misalnya jalan daerah bisa dibangun oleh Pusat kemudian trotoar fasilitas-fasilitas bisa dibangun melalui pusat," tutupnya.