Bumikan Pancasila, Syaiful Huda Dorong Pelaksanaan Festival Pancasila

Nusantaratv.com - 02 Juni 2022

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. (Devi/Man)
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. (Devi/Man)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mendorong pelaksanaan Festival Pancasila yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk para peserta didik baru di setiap jenjang pendidikan di Indonesia.

Menurutnya, hal tersebut merupakan bentuk dari tindak lanjut atas imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membumikan kembali nilai-nilai Pancasila.

"Kami sepakat dengan Presiden Jokowi jika saat ini memang dibutuhkan upaya untuk kembali melakukan pribumisasi nilai-nilai Pancasila terutama untuk generasi muda. Kami pun mendorong agar Kemendikbud Ristek bisa menggelar Festival Pancasila bagi peserta didik baru di setiap level jenjang pendidikan," ujar Huda dalam keterangannya, Kamis (2/6/2022).

Lebih lanjut, Huda mengatakan, saat ini ancaman tergerusnya nilai-nilai Pancasila sebagai norma bernegara dalam kehidupan sehari-sehari kian masif. Bahkan, anak muda kini banyak yang mulai tidak mengenal akan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. "Bahkan untuk sekedar hafal bunyi teks Pancasila, banyak anak-anak kita yang tidak bisa melakukannya," terangnya.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun memahami, generasi muda saat ini kian akrab dengan gadget dan berbagai perangkat digital berbasis internet, sebagai dampak dari perubahan zaman. Situasi ini membuat mereka lebih menyukai berbagai konten kreatif yang bersifat menghibur dan easy going.

"Nah selama ini upaya internalisasi Pancasila masih dilakukan secara konvensional baik melalui model menghafal atau bentuk ujian pelajaran di sekolah. Akibatnya generasi muda kita memandang konten Pancasila ini sebagai beban dibandingkan sebagai nilai luhur yang menjadi inspirasi," kata Huda.

Di masa lalu, lanjut Huda, proses internalisasi Pancasila dilakukan secara masif dan dalam kurun waktu tertentu. Saat itu, setiap sekolah wajib mengadakan Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) bagi setiap peserta didik baru.

"Terlepas dari kontroversinya, penataran P4 saat itu mampu menjadi metode efektif untuk mengenalkan Pancasila kepada para generasi muda. Meskipun metode ini dianggap sebagai proses doktrinisasi karena memang saat itu model penyampaiannya top down dan satu arah," ujarnya.

Metode pengenalan Pancasila tersebut, menurut Huda bisa saja diadopsi saat ini. Hanya saja model penyampaian harus diubah agar tidak menjadi model doktrinisasi yang menempatkan Pancasila sebagai kebenaran tunggal. "Model doktrinisasi seperti penataran P4 di masa lalu memang harus dihindari. Model tersebut hanya akan mematikan nalar kritis peserta didik dan membuat Pancasila sebagai berhala baru," ungkapnya.

Legislator dapil Jawa Barat VII ini menyodorkan konsep Festival Pancasila sebagai model pengenalan Pancasila kepada peserta didik. Nantinya sekolah bisa menggelar event ini selama kurun waktu tertentu. Di situ upaya pengenalan Pancasila bisa dilakukan melalui kegiatan positif berlatar seni, budaya, hingga pameran kuliner.

"Penyelenggara bisa mengemas pengenalan nilai dan praktik Pancasila dalam kehidupan sehari-hari melalui pagelaran teater, lomba puisi, lomba menulis, gelaran band, hingga pameran ragam kuliner nusantara. Berbagai kegiatan ini bisa dikemas juga melalui berbagai aplikasi yang bisa diakses secara digital. Dengan demikian akan membuat generasi muda lebih mengenal implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," tukasnya.

0

(['model' => $post])

x|close